Bagaimanakah seharusnya masyarakat menyikapi kenaikan BBM ?
Kenaikan BBM membuat resah masyarakat, bagi masyarakat yang tidak mampu, atau berpenghasilan minim, dikarenakan BBM adalah kebutuhan pokok. Jika harga BBM naik, maka otomatis harga kebutuhan yang lainnya ikut naik. Sungguh membuat masyarakat terjepit akan hal ini di karenakan tidak sesuai antara pendapatan(income) dengan pengeluaran, apalagi bagi yang pengangguran. Hal ini membuat para masyarakat, mahasiswa, buruh dan golongan masyarakat lainnya melakukan aksi demonstrasi. Aksi ini banyak di lakukan dengan hal yang anarkis seperti, bentrokan dengan para petugas polisi, pembakaran mobil, merusak pagar gedung DPR, bahkan menyebabkan korban jiwa. Demontrasi yang dilakukan sudah mengarah ke tindakan-tindakan anarkis yang dapat merusak bangsa dan negara.
Permasalahan ini, sudah ditangani dengan baik oleh beberapa wakil rakyat atau pemerintah. Namun, beberapa wakil rakyat masih saja menyalahgunakan wewenang nya seperti korupsi. Sehingga membuat perekonomian negara kita tidak seimbang dan mengakibatkan harga BBM menjadi naik. Dengan adanya permasalahn BBM yang naik, masyarakat atau para demonstran melakukan aksi-aksi yang hampir mengarah ke anarkis. Sedangkan demokrasi bukanlah anarkis. Banyak sekali pandangan yang salah tentang hal ini. Seharusnya masyarakat menaggapi kenaikan BBM bukan dengan cara yang anarkis, melainkan berusaha untuk belajar dan menghasilkan suatu yang ilmiah untuk kemajuan dan kesejahteraan sesama bangsa. Kerja sama dan saling berusaha adalah kunci keberhasilan, dengan tekad pemerintah yang tulus dan berjiwa tanah air serta masyarakat yang berpotensi maka, semakin mudah untuk meraih kesuksesan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar