Struktur Organisasi dan Inovatif
Dalam suatu perusahaan , memiliki motivasi dan tujuan tertentu . seperti pada sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang profit , maka dia perusahaan tersebut akan mencari laba sebanyak – banyaknya . Setiap perusahaan , memiliki struktur organisasi dan manajemen guna mengolah perusahaan tersebut untuk mencapai tujuan yang diinginkan . Agar mendapat hasil yang maximal, maka perusahaan harus membuat struktru organisasi dan manajemen sebaik mungkin.Terutama dalam pengambilan keputusan ,hal tersebut harus mendapatkan hasil yang terbaik,karena sangat berpengaruh terhadap hasil kinerja suatu perusahaan dan dalam pencapain tujuan yang maximal.
Perusahaan-perusahaan besar berusaha untuk mencapai suatu struktur organisasi yang “terdesentralisasi secara sentral”.
Hal ini di capai dengan memberikan wewenang kepada unit IS korporat untuk mengambil keputusan – keputusan yang berhubungan dengan infrastruktur IT, dan wewenang kepada area-area bisnis untuk mengambil keputusan mengenai penggunaan IT secara strategis di area-area mereka masing – masing .Struktur ini memiliki kesulitan karena dua alas an.Pertama,IT kini memainkan peranan yang lebih besar di perusahaan daripada masa lalu. Kedua ,perubahan teknologi yang pesat menuntut agar struktur memberikan perhatian khusus untuk mengembangkan pengetahuan dan keahlian informasi bagi pengguna system maupun pengembang,sekaligus memanfaatkan segala jenis sumber daya informasi yang tersedia dari vendor dan konsultan.
Sebagai respons atas kebutuhan ini, para peneliti SIM mengindetifikasikan tiga struktur inovatif,yang disebut model sekutu (partner model), model (platform (platform model), dan model tersekala (scalable model ). Basis dari model sekutu adalah bahwa layanan informasi bekerja dengan area-area bisnis dalam menggunakan teknologi informasi guna menghasilkan inovasi bisnis. Asumsi yang menyadari model platform adalah bahwa layanan informasi tidak akan secara aktif mengawali inovasi bisnis,namun akan menyediakan sumber daya informasi sehingga inovasi tersebut dapat dicapai oleh area-area bisnis.Beberapa perusahaan,khususnya yang beroperasi secara siklus,memiliki kebutuhan untuk merespons kondisi pasar. Model berskala menyadari bahwa sumber daya harus diperoleh bagitu peluang pasar muncul dan harus dapat dengan cepat dilepaskan ketika peluang-peluang tersebut tidak lagi terjadi,sehingga tetap mempertahankan biaya tetap pada tingkat yang minimum.
Gambar bagan 1.1
Gambar bagan di atas adalah Model Jaringan Organisasi Sistem Informasi
Sumber : Diadaptasi dari ritu agarwal dan V.sambamurthy,”principle and Models for Organizing the IT function”,MIS Quartely Executive(1) (Maret 2002),1-16.
Gambar bagan 1.1 adalah suatu model jaringan dari struktur orgnisasi layanan informasi yang menerapkan fitur – fitur model- model sekutu, platform, dan terskala.Struktur tersebut meliputi jaringan penentuan visi (visioning network) yang memungkinkan CIO bekerja dengan manajemen puncak dalam perencanaan strategis sumber daya informasi,jaringan inovasi (innovation network) yang dipergunakan oleh CIO untuk berinterkasi dengan area-area bisnis sehingga aplikasi – aplikasi inovatif dapat di kembangkan,dan jaringan pencarian sumber (sourcing networking) yang dipergunakan untuk berinteraksi dengan para vendor untuk tujuan mendapatkan sumber daya informasi.
Cara pandang inovatif terhadap struktur organisasi ini menyadari bahwa fungsi IT bukanlah suatu unit berdiri sendiri yang menyimpan seluruh sumber daya informasi dan memberikan semua system informasi kepada para pengguna. Merupakan hal yang perlu bahwa (1) IT berinteraksi dengan pengguna maupun vendor dan (2) tanggung jawab atas fungsi-fungsi tertentu di alokasikan kepada spesialis – spesialis seperti pejabat informasi divisional dan manajer rekening. Pandangan ini mencerminkan adanya suatu usaha untuk membuat unit IT sebagai salah satu pemain dalam penggunaan sumber daya informasi sebuah perusahaan membagi dan mendelegasikan fungsi tersebut merupakan yang terbaik bagi perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar